SMAN 109 Jakarta (12/10/2023). Perkembangan pesat pada era 4.0 terus berevolusi dan merambah ke dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya dalam dunia Pendidikan. Sebagian besar tenaga pendidik di Indonesia belum sepenuhnya memahami potensi AI dan cara efektif menggunakannya dalam pembelajaran. Kecerdasan buatan (AI) masih dipandang sebagai konsep yang cukup baru dalam dunia pendidikan. Sebagai upaya menghadapi tantangan menerapkan Kurikulum merdeka di era globalisasi, SMAN 109 Jakarta mengadakan pelatihan pengenalan Artificial Intelligence atau AI yang di khususkan untuk dunia Pendidikan. Pelatihan kali ini di wadahi oleh Generasi Cerdas Indonesia dengan narasumber Bapak Erik Supit. Beliau seorang AI Explorer dan Script writer film ternama Guru Bangsa Tjokroaminoto.

Para tenaga pendidik SMAN 109 Jakarta dikenalkan berbagai fitur AI dan cara mengoperasikannya. Memanfaatkan teknologi AI sebagai alat bantu atau asisten bagi guru dapat signifikan membantu mereka dalam melaksanakan  tugas dengan lebih efisien. Selain itu pemanfaatkan AI untuk meningkatkan literasi digital mereka. Hal ini diharapkan dapat membekali para tenaga pendidik dalam menjawab tantangan dengan percaya diri dan mampu membimbing siswa mempersiapkan masa depan dengan kecakapan digital. Pelatihan Pengenalan AI melibatkan 11 tenaga pendidik dari berbagai mata pelajaran yang bertempat diruang Lab Komputer SMAN 109 Jakarta. Antusiasme tenaga pendidik pada pelatihan ini sangat tinggi.

Kualitas SDM sangat krusial dalam memastikan efektivitas pendidikan yang diberikan oleh lembaga pendidikan  dengan peranan Teknologi Informasi dalam hal ini juga dapat memainkan peran penting dalam mendukung operasional Pendidikan (Sumber: Iskandar et al., IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary, Volume 1 Nomor 3 Tahun 2023). Diharapkan dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi terkini hendaknya dapat lebih dioptimalkan pemanfaatannya. AI sebagai alat bantu diharapkan dapat mendukung peran guru untuk mengimplementasikan ketrampilan yang dimiliki dalam pembelajaran. Namun perlu digaris bawahi bahwa hadirnya kecanggihan teknologi bukanlah sebagai pengganti peran guru dalam mendidik siswa. Teknologi hanyalah sebuah alat yang dapat mempermudah guru dalam melaksanakan tugasnya. Namun ia akan sulit menggantikan peran guru dalam membentuk karakter, memberikan inspirasi dan pemahaman yang mendalam kepada siswa.

(Red. RF)